Rabu, 31 Agustus 2011

CERITA UNTUK ANAK - STORY FOR CHILDREN


CERITA-CERITA UNTUK ANAK - STORY FOR CHILDREN
Chapter I.
SEMUT YANG RAMAH - FRIENDLY ANT


Di sebuah kampung semut terdapatlah banyak semut dan tentu saja banyak pula anak-anak semut yang selalu bermain dengan riang gembira. Mereka berkelompok-kelompok, ada yang bernyanyi-nyanyi dan ada pula yang berlari-lari.

Di suatu kelompok, terlihat anak-anak semut sedang asyikya bermain pedang-pedangan seperti layaknya ksatria pedang. Mereka umumnya bermain pedang dengan serius, dan tak lupa dengan memasang wajah seram. Tetapi, diantara mereka, ada satu semut kecil yang sedang asyik duduk-duduk sendiri sambil membaca buku dan tersenyum-senyum memandangi tingkah teman-temannya. Semut kecil itu bernama “Dudu”.

Beberapa temannya menyapanya, “Hai Dudu, ‘ayo bermain pedang, biar nanti kalau ada musuh atau hewan lain yang akan menyerang kampung kita, bisa kita usir,’ jangan hanya diam dan tersenyum-senyum saja!”. Dengan sedikit malu-malu, Dudu mengambil ranting kecil seperti yang di pegang semua teman-temannya, dan mulailah dia bermain pedang. Tetapi tetap saja si Dudu bermain pedang sambil tersenuym-senyum. Hingga teman-temannya menegur dia lagi, “ hai Dudu, kalau bermain pedang jangan cengar-cengir, serius dong, wajah harus terlihat garang, seperti ini lhoo!” kata temannya sambil memberikan contoh mimik wajah yang garang. Dengan tenangnya si Dudu menjawab, “ nanti kalau ada musuh datang biar aku lari duluan saja, soalnya aku nggak suka kekerasan sih.!” “Dasar kamu penakut, bisanya cuman senyum-senyum dan baca buku mulu!” jawab teman-temannya.

Tak seberapa lama, terlihat berlarian mendekat beberapa semut dewasa sambil teriak-teriak, “cepat larii, cepat sembunyiii, ada Trenggiling datang ke kampung kita!”. Serta merta semua semut berlarianlah dan bersembunyi ke lubang-lubang rumah mereka, termasuk si kecil Dudu. Tetapi Dudu bersembunyi bukan di dalam lubang, dia hanya bersembunyi di balik daun pohon yang rendah.

Tidak berapa lama datanglah si Trenggiling, dengan garangnya dia mengoyak-ngoyak semua lubang semut dan memakan semut-semut yang ada di dalamnya.

Melihat kejadian tersebut, Dudu gemetar dan ketakutan, dia hanya bisa berdoa pada Sang Maha Satu lagi Maha Baik untuk melindunginya dan menolong semua penduduk kampungnya.

Tiba-tiba si Trenggiling mencium bau dan gerak-gerik tubuh Dudu yang gemetar ketakutan. Sebenarmya Dudu bisa saja berlari menjauh sejak awal tadi, cuman dia tidak bisa meninggalkan penduduk kampungnya yang terjebak dalam lubang-lubang rumah mereka sendiri. Dihampirilah daun tempat perembunyian Dudu. Akhirnya dengan sangat terpaksa dan ketakutan Dudu menampakkan diri. Dan dia menatap Trenggiling itu dengan senyuman polos.

Dengan tatapan seperti itu, penasaranlah si Trenggiling, dan bertanyalah dia pada semut kecil tersebut. “Hai semut kecil, kenapa kamu tersenyum-senyum sedangkan kamu tahu kalau kamu akan saya makan?”. “ Aku tahu, dan aku tidak takut kamu makan!” jawab Dudu dengan sikap tenang yang dia paksakan. “ Kenapa kamu tidak takut, sedangkan semut-semut dewasa saja takut kepadaku!”. “Sebenarnya mereka tidak takut, mereka sudah tahu kalau di perutmu ada airnya!” jawab Dudu. “Terus, kenapa kalau memang di dalam perutku ada airnya, toh mereka akan tenggelam dan di lumat oleh air di dalam perutku, hingga aku kenyang!” jawab si Trenggiling dengan marah. “ Karena sebenarnya kampung kami ini terkenal semua penduduknya pandai berenang, mereka akan berenang di dalam perutmu, memakan bagian dalam perutmu dan membuat kampung yang besar di dalam perutmu, hingga kamu selalu merasa sakit perut!” jawab Dudu.

Terkejutlah si Trenggiling mendengar jawaban Dudu, segeralah dia memasukkan jari-jari tangannya ke dalam mulutnya, dan seketika itu muntahlah dia, dan keluarlah semua semut-semut yang telah dimakannya. Dan dengan rasa takut, berlarilah pergi si trenggiling tersebut.

Setelah selamat, terheran-heranlah semua penduduk kampung semut pada si kecil Dudu. Dan berkatalah mereka padanya, “ Hai Dudu yang baik dan ramah, kami semua mengucapkan terimakasih padamu, karna kamu telah menyelamatkan kami semua”. “ Wahai para penduduk kampungku, yang menyelamatkan hidup kalian bukan aku, tapi Tuhan Sang Maha Satu lagi Maha Kuasa, melalui aku yang berbicara dengan si Trenggiling, kan aku sering baca-baca buku pengetahuan!” Jawab Dudu sambil telunjuknya mengarah ke langit dan dengan wajah tersenyum-senyum.

By. Irawan.


CERITA UNTUK ANAK - STORY FOR CHILDREN

CACING YANG CERDIK - THE SMART WORM.

Di suatu pagi yang cerah terdapatlah seekor cacing yang sedang berjalan-jalan mencari daun-daun kering yang berjatuhan untuk dimakannya. Setelah berada di suatu tempat saat dia asyik sedang memakan daun, tiba-tiba terdengarlah suara ribut-ribut. Karena rasa ingin tahunya, dihampirilah suara ribut-ribut tersebut.

Ternyata di tempat itu ada seekor ikan Lele yang sedang marah-marah pada sekelompok Katak-katak kecil. Dan keributan itu terjadi karena si ikan Lele tersebut merebut dan mengusir Katak-katak kecil dari kolam tempat bermain mereka. Kolam kecil tersebut berada diantara dua aliran sungai kecil yang sama-sama berarus deras, tetapi sungai yang satu sama tingginya dengan kolam dan sungai yang satunya lagi lebih rendah dari air kolam. Dan si ikan Lele tadi awalnya melompat dari sungai yang deras itu serta mengusir semua katak-katak kecil yang sedang bermain di kolam tersebut, hingga katak-katak kecil itu kebingungan mencari tempat bermain, sedangkan untuk bermain di sungai yang deras alirannya mereka tidak berani, mereka telah ijin pada orang tua mereka untuk tidak bermain-main di tempat yang jauh serta mereka takut hanyut dan jauh dari rumah mereka.

Bertanyalah si Cacing pada mereka, “ hai ikan Lele sebaiknya kamu keluar dari kolam itu, kan kolam itu yang menemukan terlebih dahulu adalah mereka Katak-katak kecil!”. “Hai Cacing yang lemah, kenapa kamu ikut campur urusan kami, sana pergi, kalau tidak pergi aku makan kamu sebagi tambahan sarapan pagiku, lagian kola ini kan sudah jadi milikku!” jawab si ikan Lele dengan marahnya. “Hai Lele yang sombong, kolam ikan ini bukan milikmu, semua yang ada di alam semesta ini milik Sang Maha Pencipta lagi Maha Satu, kita hanya dititipi untuk memilikinya sementara, dan katak-katak kecil inilah pemiliknya yang pertama,” jawab si Cacing dengan tenangnya. Tanpa menghiraukan omongan si Cacing si ikan Lele tetap berloncat-loncatan di kolam memamerkan kekuasaannya.

Kemudian berkatalah si Cacing pada Katak-katak kecil, “ kalian jangan pergi dulu, tunggulah sebentar, akan kukeringkan air di dalam kolam itu. Berlalulah si Cacing kepinggir sungai deras, kemudian dia mulai menggali banyak lubang dari dasar kolam menuju pinggir sungai yang rendah dan deras tersebut.

Tiba-tiba mengalirlah isi air dalam kolam tersebut menuju sungai. Dan terkejutlah si ikan Lele melihat air kolam mendadak kering. Dengan rasa kecewa dia melompat dari kolam kering tersebut ke air sungai yang deras. Dan tentu saja dia hanyut jauh sekali terbawa derasnya aliran air sungai.

Setelah si Ikan Lele pergi, segera si Cacing menambal lubang-lubang yang telah di buatnya tadi, dan dia menggali banyak lubang lagi dari kolam menuju sungai satunya yang sama tingginya dengan kolam tersebut. Dan sebentar saja terisilah kolam yang kering tadi dengan air sungai melalui lubang-lubang yang di buat oleh si Cacing yang cerdik. Bergembiralah Katak-katak kecil dapat bermain lagi di kolam yang dangkal dan berair tenang.

By. Irawan.




Readmore »»

Rabu, 24 Agustus 2011

CONTOH GAMBAR-GAMBAR LUCU - BAYI KETAWA - BABY LAUGHING


Contoh-contoh gambar kartun wajah bayi ketawa - lucu
Baby laughing - Funny face baby cartoon









By. Irawan.








Readmore »»

Kamis, 18 Agustus 2011

KUMPULAN CERITA PENDEK LUCU

KUMPULAN CERITA PENDEK LUCU

Chapter C.

KARNAVAL 17 AGUSTUS.

Pada saat persiapan karnaval siswa siswi SMU-SMA untuk memperingati hari kemerdekaan,.. seorang guru mengabsen muridnya yang berbaris lengakap dengan berbagai model pakaian budaya daerah, pakaian perjuangan dan olah raga. Pada saat guru tersebut tiba di bagian belakang barisan tempat berkumpulnya siswa-siswi yang mengenakan pakaian olah raga lengkap dengan peralatan olah raganya, terkejutlah guru tersebut karena melihat si Dewo dengan santainya memakai pakaian sangan rapi seperti mau ke acara pesta.

Bertanyalah si guru tersebut : “ Hai Dewo, kamu kenapa memakai pakaian seperti ini, kan harusnya pakaian olah raga?!”

Si murid yang bernama Dewo menjawab : “ Lho saya ini sudah mengenakan pakain olah raga paak!’’. “Pakaian olah raga gimana, seperti orang mau ke pesta ulang tahun saja!” jawab Pak guru dengan heran. “ Saya ini seorang atlet paak, atlet catur, naah ini di saku saya ada pion caturnya”, jelas si murid.

PENCARI JEJAK HEWAN.

Beberapa turis yang berprofesi sebagai ahli ekologi datang ke pulau jawa dengan menyewa tenaga ahli pencari jejak dari afrika yang berasal dari suku pedalaman Afrika yang bernama Mr. Komo. Mereka berencana mencari berbagai jenis hewan yang tempat sarang atau tinggalnya berupa lubang, baik itu lubang di tanah ataupun di pohon.

Sesampainya di hutan di pulau jawa mulailah mereka menyisir masuk ke pedalaman hutan. Sesaat kemudian si pencari jejak menemukan lubang kecil di pohon, diambilnya sebatang kayu bawaannya yang telah di beri minyak dan disulutnya dengan api, “ ini lubang sarang burung betet” kata Mr. Komo.

Sampai malam tiba sudah banyak Mr. Komo menemukan jejak hewan di berbagai lubang, ada lubang tupai, kalajengking, lebah dan sebagainya. Sesampainya di tengah hutan, Mr. Komo terheran-heran karena menemukan sebuah lubang kecil di sebuah bambu dengan bau yang menyengat sekali. “What are you find out , mr Komo?” Tanya seorang turis, “keep silent sir!” kata Mr. komo. Tanpa pikir panjang, langsung saja diambilnya sebatang tongkat yang telah menyala dan didekatkannya di lubang tersebut, kontan saja lubang itu mengeluarkan bunyi letusan keras dan mengeluarkan api. Terkejutlah Mr. komo dan berlarilah dia sambil teriak “lariii.. itu lubang naga dari gunung berapiiii”…. Beberapa turis itu terheran-heran melihat Mr. komo, dan tak lama kemudian datanglah beberapa anak kecil mengenakan peci dan sarung sambil menenteng beberapa batang bamboo yang semuanya ada lubang kecilnya.

KONDE KOLOR MELOROT.

Seorang istri bertanya pada suaminya “ Yaah, nggak berangkat ke pengajian, ntar telat lhoo”.. “ Bentar maa, lagi nyari sabuk buat nyeretin sarung biar gak melorot” jawab si suami. “ Oo, iya, sarung papa sudah gak bakalan melorot lagi kok, udah mama kasih koloran, celana kantor dan kaos kaki papa juga mama kasih koloran juga kok” jawab istrinya dengan ringan.

Suatu ketika saat pasangan suami istri tersebut akan berangkat ke kondangan pernikahan, si istri berkata pada suaminya, “ paa, tunggu sebentar yaa, mama lagi nyari tusuk konde biar gelungan konde mama gak melorot”.

“ Maa, konde mama gak bakalan melorot deh, papa udah nyuruh mbok inem ngasih koloran di konde mama!” jawab suaminya dengan tenang.

ANGKOT SESAK PENUMPANG.

“ Bang-bang udah penuh sesak niih, kok malah naikin penumpang lagi!”. Gerutu beberapa penumpamg di dalam angkot. “ tenaang, geser dikit lagi, tolong naikin kaki dan disilangkan biar tambah cukup!” jawab sopir angkot seakan tidak perduli jika isi angkotnya sudak sesak.

Suatu ketika si sopir angkot bersama istrinya dengan mengendarai motor bersilahturahim ke rumah mertuanya. Dan kebetulan mertuanya meminta dia untuk mengantar mereka berdua ke pasar dekat kampung mereka.

“Paak,saya antar bapak dulu, gentian, setelah itu saya jemput ibu ya paak?!’’ pinta si sopir angkot pada mertuanya. “ Ah gak usah naak, langsung aja bareng-bareng!” jawab mertuanya. “Waduh, mana cukup paak!” jelas menantunya. “Tenang kamu geser ke depan dan angkat kakimu ke setir motor, pasti cukup!’’ bantah mertuanya. “ Ooo, bapak pernah naik angkot saya yaa paak” jawab si menantu dengan malu-malu.

By. Irawan.

Readmore »»

Rabu, 17 Agustus 2011

KUMPULAN CERITA KOCAK

KUMPULAN CERITA KOCAK

TANYA JAWAB HUMOR LUCU

Chapter I.

  1. Mis understanding.

Seorang turis bertanya : “ Excuse me, do you speak english sir?

Seorang pribumi menjawab dengan yakinnya : “ yes I doh !”

Turis : “do you know the way of jogya city that the beautiful place?”

Pribumi :” wellcome to me!’’

Beberapa saat kemudian tibalah mereka di rumah seseorang.

Pribumi : This… namanya Siti, cantik dari jogya sir”..

Turis : “ No..no.. person, I mean a place.”

Pribumi : “ You know,.. ternyata, memang dulu nama suaminya mas wagino”

  1. Kursi malas.

Suami : “Maa, besok lok ke pasar papa nitip beli’in kursi malas yaa?’’

Istri : “Iya paa, sekalian mama juga mau beli kompor malas!”

  1. Irit.

Suami : “ Maa, ntar kalok mama ke arisan di kampung sebelah jalan kaki saja ya maa gak usah naik motor, irit bengsin.”

Istri : “Iya paa, Papa juga kalau nanti kenduri ke tetangga sebelah , loncat pagar aja paa, biar sandalnya gak tambah tipis, itung-itung irit sandal.”

  1. Pinjam Saja.

Seorang anak : “ Paa, Adi beli’in buku dong yaah, besok Adi ada ulangan, buku bahan ulangan Adi belum punya”.

Ayah : “ Ah itu gampang Dii, kan si toni anak sebelah satu kelas dengan kamu, pinjam saja sana!”.

Beberapa saat kemudian Ayah adi bertanya .

Ayah : “Dii, mama kamu kok belum pulang yaa, lama banget, papa kangen deh Dii, pengen nyium pipi mama”.

Adi : “ Ah gampang yaa, kan di belakang masih ada mbok inem, pinjem aja pipinya mbok inem”.

  1. Orang Sibuk.

Seorang anak : “Maa, mama kalok mau ke acara kok mesti bibir mama dimerah-merahin, terang banget deh maa?”.

Mama : “ Oooh, harus dimerahin dong naak, kan ini cirri-ciri orang sibuk dan biar tambah cantik gitu!”

Anak : “Ooo, berarti nenek depan rumah itu lebih sibuk dari mama dong, sepanjang hari dimerahin terus bibirnya sampek basah”.

  1. Bulu Ketiak.

Seorang Anak : “Pa, papa, kenapa sih bulu ketiak papa nggak dipotong, kan keliatan jelek paa?”

Papa : “ Lho ini menandakan kejantanan naak, semakin lebat bulunya semakin jantan, bahkan ada yang ditempelin agar tambah jantan!”

Anak : “ Oo, kalok gitu aku ambilin gelungan konde rambut mama di kamar dan lem ya paa”…

  1. Kecapekan Kerja.

Seorang anak : “Papa kalok tidur jangan ngorok dong paa?, Dino gak bisa tidur deh?”

Papa : “ ngorok itu pertanda kecapekan kerja, setelah bangun pasti tambah segar.!”

Besok harinya.

Papa : “ Don kenapa ayam jago papa mati, kemaren kamu kok gak bilang kalok ayamnya sakit?!”

Doni : “Tadi malam ayam jagonya tidur ngorok paa, pasti besok paginya tambah sehat”…

By. Irawan.

Readmore »»