Kamis, 18 Agustus 2011

KUMPULAN CERITA PENDEK LUCU

KUMPULAN CERITA PENDEK LUCU

Chapter C.

KARNAVAL 17 AGUSTUS.

Pada saat persiapan karnaval siswa siswi SMU-SMA untuk memperingati hari kemerdekaan,.. seorang guru mengabsen muridnya yang berbaris lengakap dengan berbagai model pakaian budaya daerah, pakaian perjuangan dan olah raga. Pada saat guru tersebut tiba di bagian belakang barisan tempat berkumpulnya siswa-siswi yang mengenakan pakaian olah raga lengkap dengan peralatan olah raganya, terkejutlah guru tersebut karena melihat si Dewo dengan santainya memakai pakaian sangan rapi seperti mau ke acara pesta.

Bertanyalah si guru tersebut : “ Hai Dewo, kamu kenapa memakai pakaian seperti ini, kan harusnya pakaian olah raga?!”

Si murid yang bernama Dewo menjawab : “ Lho saya ini sudah mengenakan pakain olah raga paak!’’. “Pakaian olah raga gimana, seperti orang mau ke pesta ulang tahun saja!” jawab Pak guru dengan heran. “ Saya ini seorang atlet paak, atlet catur, naah ini di saku saya ada pion caturnya”, jelas si murid.

PENCARI JEJAK HEWAN.

Beberapa turis yang berprofesi sebagai ahli ekologi datang ke pulau jawa dengan menyewa tenaga ahli pencari jejak dari afrika yang berasal dari suku pedalaman Afrika yang bernama Mr. Komo. Mereka berencana mencari berbagai jenis hewan yang tempat sarang atau tinggalnya berupa lubang, baik itu lubang di tanah ataupun di pohon.

Sesampainya di hutan di pulau jawa mulailah mereka menyisir masuk ke pedalaman hutan. Sesaat kemudian si pencari jejak menemukan lubang kecil di pohon, diambilnya sebatang kayu bawaannya yang telah di beri minyak dan disulutnya dengan api, “ ini lubang sarang burung betet” kata Mr. Komo.

Sampai malam tiba sudah banyak Mr. Komo menemukan jejak hewan di berbagai lubang, ada lubang tupai, kalajengking, lebah dan sebagainya. Sesampainya di tengah hutan, Mr. Komo terheran-heran karena menemukan sebuah lubang kecil di sebuah bambu dengan bau yang menyengat sekali. “What are you find out , mr Komo?” Tanya seorang turis, “keep silent sir!” kata Mr. komo. Tanpa pikir panjang, langsung saja diambilnya sebatang tongkat yang telah menyala dan didekatkannya di lubang tersebut, kontan saja lubang itu mengeluarkan bunyi letusan keras dan mengeluarkan api. Terkejutlah Mr. komo dan berlarilah dia sambil teriak “lariii.. itu lubang naga dari gunung berapiiii”…. Beberapa turis itu terheran-heran melihat Mr. komo, dan tak lama kemudian datanglah beberapa anak kecil mengenakan peci dan sarung sambil menenteng beberapa batang bamboo yang semuanya ada lubang kecilnya.

KONDE KOLOR MELOROT.

Seorang istri bertanya pada suaminya “ Yaah, nggak berangkat ke pengajian, ntar telat lhoo”.. “ Bentar maa, lagi nyari sabuk buat nyeretin sarung biar gak melorot” jawab si suami. “ Oo, iya, sarung papa sudah gak bakalan melorot lagi kok, udah mama kasih koloran, celana kantor dan kaos kaki papa juga mama kasih koloran juga kok” jawab istrinya dengan ringan.

Suatu ketika saat pasangan suami istri tersebut akan berangkat ke kondangan pernikahan, si istri berkata pada suaminya, “ paa, tunggu sebentar yaa, mama lagi nyari tusuk konde biar gelungan konde mama gak melorot”.

“ Maa, konde mama gak bakalan melorot deh, papa udah nyuruh mbok inem ngasih koloran di konde mama!” jawab suaminya dengan tenang.

ANGKOT SESAK PENUMPANG.

“ Bang-bang udah penuh sesak niih, kok malah naikin penumpang lagi!”. Gerutu beberapa penumpamg di dalam angkot. “ tenaang, geser dikit lagi, tolong naikin kaki dan disilangkan biar tambah cukup!” jawab sopir angkot seakan tidak perduli jika isi angkotnya sudak sesak.

Suatu ketika si sopir angkot bersama istrinya dengan mengendarai motor bersilahturahim ke rumah mertuanya. Dan kebetulan mertuanya meminta dia untuk mengantar mereka berdua ke pasar dekat kampung mereka.

“Paak,saya antar bapak dulu, gentian, setelah itu saya jemput ibu ya paak?!’’ pinta si sopir angkot pada mertuanya. “ Ah gak usah naak, langsung aja bareng-bareng!” jawab mertuanya. “Waduh, mana cukup paak!” jelas menantunya. “Tenang kamu geser ke depan dan angkat kakimu ke setir motor, pasti cukup!’’ bantah mertuanya. “ Ooo, bapak pernah naik angkot saya yaa paak” jawab si menantu dengan malu-malu.

By. Irawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar