Jumat, 04 September 2009

BAHASA DAERAH MEMPERKAYA PERBENDAHARAAN BAHASA NASIONAL.


Bahasa Indonesia atau Bahasa Nasional kita dalam praktek penggunaannya telah mengalami perkembangan yang pesat, dan perkembangan ini di pacu oleh beberapa kata atau perbendaharaan kata dari bahasa daerah yang terpakai dalam percakapan lisan sehari-hari. Beberapa hal yang membuat bahasa daerah terpakai atau tercapur dalam percakapan “lisan” bahasa nasional adalah a: Ada persepsi bahwa dengan tambahan beberapa kata bahasa daerah membuat
arti percakapan tersebut terkesan leh akrab dan menyatu, biasanya terjadi karena dipengaruhi oleh tempat budaya daerah yang memiliki bahasa daerah sendiri, b: Kurangnya pengetahuan atau tingkat kekayaan perbendaharaan kata dalam menggunakan bahasa nasional, c: Sedikit dipengaruhi juga keinginan penggunanya untuk memperkaya perbendaharaan atau keinginan untuk tetap melestarikan beberapa bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Membubuhkan beberapa kata bahasa daerah pada percakapan bahasa nasional sering digunakan manakala objek yang diajak untuk berbicara merupakan teman, atau orang sedaerah atau bisa dikatakan dalam konteks lingkungan tidak resmi atau formal. Biasanya untuk lingkungan formal atau resmi, seperti dalam suasana kerja, negosiasi kerja atau pidato ataupun presentasi, lebih sering bahasa nasional digunakan secara utuh, malahan ada kecenderungan untuk mencampurkannya dengan bahasa asing sesuai dengan maksud tujuan yang dibicarakan.
Tempat suatu daerah yang mempunyai ciri kebudayaan khusus juga sangat berpengaruh untuk menciptakan percakapan dengan bahasa nasional yang dibubuhi oleh bahasa daerah sesuai dengan bahasa daerah yang telah menjadi bahasa nenek moyang di daerah tersebut. Dengan menggunakan kata-kata atau kalimat campuran antara bahasa nasional dan bahasa daerah memungkinkan maksud dan tujuan pembicara lebih tercapai, dan membuat suasana lebih akrab atau diterima. Bisa juga untuk mempermudah menguraiakan maksud dari si pembicara. Dalam konteks bahwa di daerah tersebut masih banyak orang-orang yang tidak mengenal perbendaharaan bahasa nasional secara utuh.
Penggunaan bahasa daerah di dalam percakapan bahasa nasional bisa juga dipengaruhi oleh keinginan si pembicara untuk tidak melupakan bahsa-bahasa daerah yang telah dia hafal, tetapi factor yang seperti ini tidak terlaluk signifikan. Karena pemakaiannya cenderung menuntut si pengguna untuk menetap lama di daerah yang sesuai dengan bahasa daerah yang dikuasainya. Dan volume penggunaannya akan jarang terjadi bila si pembicara berada di daerah yang mempunyai bahasa daerah yang berbeda, malahan ada kemungkinan si pembicara untuk belajar juga menguasai bahasa dareah yang baru di tempat yang baru tersebut.
Dalam pembicaraan lisan sehari-hari di dalam suatu lingkup kegiatan non formal sering kita dapati bahasa nasional tercampuri oleh bahasa daerah, karena memang negara kita kaya akan bahasa daerahnya.
By. Irawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar