Kamis, 06 Mei 2010

TENTANG MARAKNYA METEOR (SHOOTING STAR) JATUH KE BUMI TH. 2010 INI..


Shooting Star atau Bintang Jatuh atau lebih tepatnya meteor menjadi bahan pemberitaan yang ramai di th. 2010 beberapa bulan terakhir ini. Fenomena alam ini membuat masyarakat awam banyak bertanya-tanya tentang bisakah manusia mempunyai teknologi untuk mengetahui letak jatuhnya meteor, kapankah meteor itu jatuh dan berapa besarkah meteor tersebut bila jatuh ke bumi dan yang terakhir adalah apakah akibat non fisik atau lebih tepatnya akibat kimiawi yang di dapat (radiasi) bila meteor jatuh ke bumi.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebaian telah bisa terjawab dengan kemajuan teknologi di dunia barat juga beberapa bangsa di asia. Terutama dari besarnya meteor yang akan datang ke bumi dan perkiraan penyusutan besar dari meteor tersebut bila sampai menyentuh lapisan atmosfir kita. Perkiraan tentang lintasan meteor yang mengarah kebumi juga mulai bisa diperkirakan meskipun masih belum bisa ditentukan ketepatannya.

Ada beberapa lagi pertanyaan di benak masyarakat mengenai meteor, diantaranya adalah berasal dari manakah meteor, terdiri dari bahan apakah kepadatan meteor dan masih mampukah atmosfir kita mengikis meteor meski lapisan ozon mulai berkurang di atmosfir kita?. Dan apakah meteor jatuh ke bumi ini yang jumlahnya ribuan dan melebur menjadi debu dan batuan ke bumi tersebut memberikan dampak positif misalnya memberikan tambahan berat dasar bumi yang mungkin semakin berkurang karena eksploitasi energi bumi oleh manusia, sehingga kecepatan dan lintasan rotasi bumi tetap stabil karena terjaga berat jenisnya seperti semula. Atau meteor tersebut mungkin memberikan zat-zat tertentu yang dibutuhkan oleh bumi untuk menyeimbangkan berbagai zat dan gas yang menyelimuti di dalam dan di permukaan bumi.Begitulah beberapa pertanyaan masyarakat pada umumnya, dan mungkin akan terjawab dengan berjalannya waktu dan meningkatnya kemajuan ilmu dan teknologi. Setidaknya kita masih bersyukur karena meteor yang jatuh ke bumi masih bisa di kikis oleh lapisan atmosfir kita dan jarang sekali melukai manusia. Semua karena kehendak Sang Pencipta semata, dan itulah sebagian kecil misteri kebaikan yang DIA inginkan. Kita manusia hendaknya bersyukur PadaNYA dengan benar-benar bisa memelihara, melestarikan, menjaga kebaikan isi dan permukaan bumi ini sebaik-baiknya, sebagi satu-satunya planet tempat di mana manusia hidup dan berkembang.

By. Irawan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar