Kamis, 16 Desember 2010

BERBUAT BAIK pada LINGKUNGAN dan ALAM SEKITAR

Alam diciptakan oleah Tuhan Yang Maha Esa untuk kebutuhan manusia bumi ini, dan seiring dengan berjalannya waktu, permasalahan alam semakin kompleks akibat dari perkembangan manusia, baik dari sisi kuantitasnya ataupun perkembangan kebutuhan dan sarana bagi manusianya. Berbagai jenis sarana, barang di produksi oleh manusia dengan berbagai bentuk dan bahan, baik bahan yang sulit untuk dicerna oleh alam ataupun bahan yang mudah dicerna oleh alam. Dampak negatifnya mulai dirasakan oleh umat manusia, misalnya akibat polusi udara yang bisa menyebabkan berbagai penyakit yang berhubungan dengan saluran pernafasan, sulitnya mendapatkan sumber air bersih, polusi tanah akibat limbah dan sampah, dsb.

Sebenarnya alam akan memberikan berbagai kebaikannya kepada umat manusia bila kita umat manusia juga ikut menjaganya, memeliharanya dan melestarikannya. Sebagai contoh bentuk molekul air yang diteliti oleh orang Jepang Masaru Emoto yang menjelaskan

bahwasannya bentuk dasar air akan berbentuk heksagonal (segi enam ) yang indah, berkilau dan menakjubkan bila memberikan kata-kata yang baik dan berterimaksih pada air tersebut. Dan begitu pula sebaliknya, akan tidak berbentuk bila kita memberikan kata-kata yang tidak baik (dari buku karya Masaru Emoto yang berjudul The True Power of Water). Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga alam ini sebagai wujud rasa syukur kita Kepada ALLAH SWT. Adalah :

@ Membiasakan diri sendiri untuk tidak hidup dengan berlebih-lebihan.

@ Membudayakan hidup cinta alam pada diri sendiri, keluarga dan lingkungan kita.

@ Biasakanlah menyediakan dua tempat sampah di rumah kita, satu untuk sampah organic yang nantinya bisa kita pendam di lubang tanah pekarangan rumah, dan tempat sampah non organic.

@ Saat kita di perjalanan usahakan untuk tidak membuang sampah di jalan, dan bila kita menemukan batu-batuan terserak di tengah jalan sebaiknyalah kita meminggirkannya.

@ Bila kita berada di tempat wisata, baik itu di pantai, gunung, atau tempat wisata lainnya, usahakan membawa kantong plastic untuk tempat sampah dan bila kita menemukan sampah di jalan wisata tersebut, pungutlah sampah-sampah itu, kebiasaan ini sering kita temukan pada wisatawan manca negara yang berkunjung ke Negara kita.

@ Bila kita di alam luas dan menemukan beberapa area lahan yang gersang atau sedikit terdapat tanaman, budayakan untuk menanaminya dengan potongan ranting-ranting kecil untuk kita tancapkan ke tanah yang jarang tumbuhannya tersebut.

@ Tetaplah untuk selalu aktif untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita, bila kita di perairan pantai, cobalah untuk tidak ikut-ikutan merusak terumbu karang yang ada, membersihkan sampah di perairan pantai dan memberikan pengertian pentingnya pelestarian alam pada keluarga kita dan sahabat-sahabat kita.

Marilah kita bersama-sama berperan aktif sejak dini untuk melestrikan dan menjaga lingkungan alam Indonesia ini, agar Indonesia tetap hijau, sejuk, sehat dan indah. Semua kebaikan pada alam tersebut manfaatnya akan kembali pada kita.

By. Irawan.

Readmore »»

Kamis, 02 Desember 2010

TAHAPAN UMUR MENENTUKAN KARAKTER WANITA DALAM MENCARI PASANGANNYA.

Seperti halnya laki-laki, wanita juga mengalami proses transisi masa umur, its mean dalam beberapa fase tingkatan umur menuju masa tua pada tiap fasenya, mereka akan mengalami perubahan kepribadian dan gaya hidup baik secara langsung ataupun tidak, dan baik mereka sadari ataupun tidak, dan implementasi penggunaan kepribadian tersebut bisa saling kembali tergunakan lagi pada beberapa fase berikutnya seiring bertambahnya pengalaman dan semakin meningginya wawasan kedewasaan mereka.

Fase pertama adalah fase pada masa umur belia atau remaja atau juga yang bahasa trendinya dikenal dengan masa ABG (anak baru gede). Biasanya fase ini berkisar pada umur 14 sampai dengan 19 tahun. Dalam masa ini. Seorang anak gadis, pada masa ini keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru sangatlah tinggi, karena mereka masih memiliki tingkat ketergantungan pada orangtua dan keluarga yang tinggi juga ( dalam artian, mereka masih merasa punya pembagian rasa tanggungjawab dengan keluarga meraka), memungkinkan mereka untuk berpikiran pendek dengan lebih mengesampingkan suatu akibat atau resiko.

Mereka masih mengedepankan basic bahwasannya waktu atau saat inilah masa petualangan mereka untuk mengetahui dan mengenal lawan jenisnya atau model gaya hidup terbaru yang terjadi dan akan terjadi pada masa mereka. Dan sisi negative kecenderungan seperti ini biasanya mengesampingkan pula kerasionalan dan logika, yang erat hubungannya dengan sesuatu yang tak terduga, di liuar control dan akibat yang permanent dan panjang. Kebebasan yang berlebihan menyebabkan mereka lebih berani untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya perlu dipikirkan lagi dan berulang kali untuk dipikirkan. Akibat dari kecenderungan tanpa logika dan tanpa berpikir lebih panjang, mereka lebih mudah untuk termanfaatkan dengan memberikan rasa percaya atau menanamkan perasaan percaya pada lawan jenis meraka yang sebenarnya mereka belum memahami arti sesungguhnya dari kata percaya tersebut. Dimasa atau fase umur inilah sebenarnya fase dimana bimbingan atau peranan orang tua harus lebih intens, dengan mengutamakan pendekatan yang fleksibel, normative dan masuk dalam alam dunia mereka. Orang tua mesti lebih low profile untuk mencoba membuka dan menguak segala apa keinginan dan harapan remaja pada fase tersebut. Sebagai misal dengan memberikan nasehat-nasehat pada kondisi yang penuh canda, atau bahkan mungkin dengan lebih memberikan pengertian bahwa apa-apa yang orangtua katakan bila difikirkan sebenarnya demi kepentingan dan kebaikan mereka, orang tua juga harus bisa memberikan gambaran sebab akibat dari suatu tindakan atau pola hidup yang akan diambil oleh putra-putri mereka. Tingkat keberhasilan mengarahkan perilaku dan pola pikir remaja pada fase tersebut sebenarnya sangat tergantung dari tauladan yang diberikan orang tua mereka. Contoh dan dasar pembentukan yang benar dan baik terletak pada keluarga dan tentunya tergantung dari apa yang mereka (putra-putri) kita lihat dan dengar dari orang tuanya. Hubungannya dengan proses pencarian pasangan hidup sebenarnya sangatlah sederhana, tetapi rentan dan penuh dengan resiko yang tak terbayangkan. Mereka pada fase tersebut sebenarnya lebih membutuhkan teman untuk mengisi waktu kesepian mereka, juga untuk mendapatkan perhatian yang lebih dari lawan jenisnya. Fase ini penuh dengan ego jati diri. Tingkat nilai tawar bahwasannya mereka mempunyai sesuatu yang lebih dan waktu yang panjang sangat menentukan cara bagaimana mereka mendapatkan pasangannya. Keseriusan dari dasar suatu hubungan bukanlah titik tolak yang mereka gunakan, mereka lebih mencari bagaimana bisa memuaskan tingkat keingintahuan mereka yang tentunya tanpa pemikiran yang benar dan panjang. Dengan masih tingginya nilai tawar yang terdapat dalam diri remaja di fase ini membuat ego yang semakin meluap-luap dan tak terkendali, mereka berpikiran kebebasan adalah sandaran hidup dan jalan yang terbentang di depan mereka. Mereka bisa mempunyai beberapa pasangan atau dengan kata lain pula mereka bisa dengan mudah berganti-ganti pasangannya, dan dengan seperti itu membuat tingakatan kepuasan ego dan jati diri semu mereka mulai terpenuhi. Sebagian besar mereka tidak pernah berpikir bahwasannya semua hal buruk bisa terjadi tanpa sepengetahuan mereka dan lepas dari perhitungan mereka. Jika sesuatu hal yang buruk/ negative telah terjadi pada mereka, mereka biasanya lebih memilih bersikap diam, dan hal ini sangatlah merugikan mereka. Keterbatasan pikiran untuk menyelesaikan masalah dan pola hidup yang mereka miliki sering membuat mereka tambah salah untuk mementukan langkah selanjutnya dengan kata lain mereka akan membut kesalahan yang lebih besar lagi. Padahal bila dalam suatu keluarga terbiasa dengan proses keterbukaan yang baik dan tauladan yang baik pula dari orang tuanya akan membuat mereka lebih nyaman untuk mengeluh kesah akan segala persoalan yang terjadi pada diri mereka.

Fase kedua, adalah fase yang terjadi pada remaja yang berumur 20 tahun sampai 23 tahun. Bisa dikatakan bahwasannya jenjang umur pada fase tersebut merupakan fase penyesuaian diri dengan lingkungan, pergaulan dan cita-cita mereka. Gelombang kenyataan hidup yang mereka dapatkan bertubi-tubi menghampiri mereka, dan tingkat keraguan akan suatu pandangan hidup terjadi pada fase tersebut. Hubungan fase tersebut dengan proses pencarian pasangan hidup masih terpengaruhi oleh ego keakuan dan kemampuan mereka untuk meningkatkan nilai saing, baik secara fisik ataupun social dan pribadi mereka. Keegoan dalam fase ini lebih banyak terpengaruh oleh prinsip idealisme yang mereka punyai. Jika pada fase pertama mereka lebih mudah untuk melarikan diri dari suatu permasalahan hubungan dengan lawan jenisnya atau pasangannya, pada fase kedua ini, jika terjadi suatu kesalahan atau permasalahan dalam menjalin atau proses hubungan dengan pasangannya akan mereka terima dengan dasar pemikiran bahwasannya mereka mampu mengatasi dan merubah segala apa kesalahan yang terlanjur terjadi pada hubungan mereka. Mereka malu untuk mengakui bahwasannya hubungan yang mereka pilih adalah salah dan penuh ketidakbaikan pada diri mereka, idealisme bahwasannya mereka bisa semuanya berubah sesuai keinginan mereka sangatlah mereka percayai atau mereka terlalu berani untuk mengambil resiko bagi mereka sendiri. Jika mereka berpikir lebih baik dan panjang atau jika mereka mempunyai rasa idealis yang bertolak pada logika kebenaran dan kenyataan hidup, mereka masih mempunyai hak penuh untuk memilih sesuatu yang baik pada diri mereka, karena memang hidup adalah pilihan. Dan kemampuan tiap manusia adalah terbatas, keputusan untuk berubah dengan memilih yang terbaik dan terpercaya bagi mereka sebenarnya bisa dan menjadi hak bagi mereka, meskipun dengan keputusan tersebut sesuatu yang pahit dan menyakitkan untuk masa itu harus mereka terima, tetapi sebenarnya bila kita berpikir lebih panjang lagi sebenarnya kepahitan itu adalah sesuatu yang terbaik yang akan terjadi pada masa selanjutnya dan akan memberikan nuasa yang lebih cerah juga pada masa-masa selanjutnya. Sebenarnya untuk melihat sikap, karakter atau pola pikir lawan jenis atau pasangan kita, bisa kita lakukan dengan mudah, yaitu dengan cara mengandaikan bagaimana bila kita mengatakan, berbicara atau bersikap seperti pasangan kita, dengan seperti ini kita akan bisa tahu maksud yang melatarbelakangi karakter dan arti ucapan dari pasangan kita.

Dua fase umur diatas dan segala hal yang terjadi diatas lebih dominant teralami oleh remaja wanita atau kaum hawa, karena untuk kaum adam/laki-laki, kebebasan lebih membuat mereka bisa merubah lebih cepat, entah itu berubah menjadi lebih baik, lebih positif atau bahkan berubah menjadi lebih tidak baik, atau juga bolak-balik berubah-rubah tidak menentu. Kebebasan akan keleluasaan fisik dan waktu membuat kaum adam/laki-laki lebih gampang untuk menentukan karakter diri sesuai kenginginan mereka.

Fase ketiga, Fase dengan analogi jenjang umur 24 sampai 30 tahun. Fase dimana pola fikir jangka panjang dan proses kedewasaan melengkapi langkah penentuan mereka. Mereka biasanya minimal menyamakan sumber daya dan nilai pribadi mereka sendiri untuk mencari calon pasangan yang serius bagi mereka, pembandingan yang demikian ini tentunya mereka dasari dari cara berfikir untuk mencapai sesuatu yang lebih baik bagi masa depan mereka bila mereka berkeluarga. Berbagai basic pemikiran mereka gunakan, sebaiknya pertama kali basic pemikiran yang harus mereka cari adalah berumus pada hal yang bersifat religi, pada aturan, peringatan, anjuran dan larangan dalam kitab suci agama sesuai yang mereka anut. Banyak kebimbangan dan alternative ukuran yang akan mereka ambil sebagai keputusan penting. Tetapi bila mereka kembali lagi pada hal yang bersifat religi sebenarnya akan sangat mudah untuk menentukan calon pasangan hidup yang serius bagi mereka. Secara umum mereka akan mencari calon pendamping hidup yang mempunyai mata pencaharian sendiri, nyambung dalam berbagai hal, pekerja keras, mau mengerti dan dimengerti, menerima apa adanya keadaan keluarga dan lingkungan masing-masing, kreatif, mempunyai beberapa kelebihan, bertanggungjawab, dan fisik adalah bukan lagi menjadi tolak ukur yang utama. Tetapi di fase ini ukuran jarak umur masih mengikuti keputusan mereka.

Fase keempat, yaitu fase dengan umur 31 th sampai dengan 45 th. Inilah fase dimana semua analogi pengambilan keputusan untuk mencari calon pendamping hidup semuanya berujung pada tanggungjawab yang benar-benar tulus dan saling menerima dan mengerti. Basic pengambilan keputusan juga tidak lagi berdasar pada ukuran mengedepankan ego semata tapi pembesaran rasa menerima dan memperbaikai diri. Kesadaran akan hidup yang lebih dewasa dan penuh pengertian menenggelamkan beberapa karakter yang penuh keakuan dan khayalan yang tidak pasti. Yang terpenting bagi mereka adalah baiknya kepribadian seseorang yang di topang dari apa yang mereka kerjakan, apa yang mereka lakukan, dan apa yang mereka katakana sesuai dengan yang dilakukannya, pengesampingan kisah masa lalu mengikuti fase ini.dan jelas hal ini umur bukan lagi ukuran yang harus diperdebatkan, bisa saja calon pasangannya lebih muda dari mereka, sedikit atau banyak, bisa juga lebih tua dari mereka,.keseriusan untuk berumah tangga bukan lagi suatu hal yang harus dicoba-coba ataupun diupayakan untuk dijalani seiring waktu, tetapi berumah tangga merupakan kepastian hidup yang dipenuhi oleh niat baik ibadah dan akan terus dipertahankan sekuat mungkin untuk tetap utuh.

Sesungguhnya jika kita mau mengerti apa arti hidup ini, tentunya kita akan mungkin bisa lebih bijak untuk mencari dan menentukan yang bagaimanakah calon pasangan hidup yang terbaik bagi kita, sebenarnya hidup adalah pilihan, memilih hidup lebih baik tampa banyak mencoba-coba, tentunya dengan konsekuensi pembekalan diri dengan basic religi, kesabaran, ketlatenan dan keuletan, atau pilihan hidup dengan mencoba-coba dengan berbagai pilihan karakter dan status social dan sebagainya, dan konsekuensinya adalah resiko hidup yang tidak bisa kita perkirakan besar kecilnya. Semoga wacana diatas bisa menambah materi pemikiran kita untuk menyikapi hidup berkeluarga lebih baik menuju kehidupan yang membahagiakan secara bathiniah dan lahiriah.

By. Irawan

http://kreatifkerja.blogspot.com

Readmore »»

MEMELIHARA KELESTARIAN SEMUA JENIS HEWAN DI INDONESIA Untuk PENINGKATAN PARIWISATA DAN PEREKONOMIAN PADA UMUMNYA.

Indonesia memang merupakan Negara kepulauan, dan dengan sendirinya letak geografis yang demikian luasnya ini memperkaya keanekaragaman jenis hewan di darat ataupun di perairan air tawar dan laut.

Pemerintah kita memang mempunyai beberapa tempat suaka perlindungan alam untuk beberapa jenis hewan dan tumbuhan, tetapi masih perlu perhatian dan pengembangan lebih untuk mempertahankan dan mengembangkan asset di dalamnya. Juga kita telah banyak memiliki kebun binatang-kebun binatang di banyak kota besar, tetapi dengan keterbatasan luas yang belum bisa mewakili pengembangan populasi hewannya. Banyak perspektif di masyarakat akan keinginan masyarakat untuk bisa terbangunnya banyak tempat yang berorientasi sebagai tempat pengembangbiakan (breeding / penagkaran) dan pelestarian untuk semua jenis hewan yang ada di negara kita, jadi bukan hanya kebun binatang saja, tetapi suatu taman, sauna, atau area yang dikhususkan untuk perkembangbiakan semua jenis hewan di negara kita ini. Yang pada intinya bertujuan untuk sesalu menyuplai keseimbangan volume populasi hewan yang semakin berkurang baik jenis ataupun jumlahnya. Misalnya dengan melepaskan hasil penangkaran hewan kita ke alam bebas atau ke daerah ekosistemnya dan atau memberikan perluasan pula pada kebun binatang yang telah kita miliki.

Pelestarian fauna kita, bisa juga dilakukan dengan mencanangkan program penangkaran di tiap-tiap kabupaten yang digunakan untuk kepentingan dan pelestarian fauna di daerah kabupaten itu juga. Karena sebenarnya dengan adanya perspektif positif masyarakat yang demikian ini dengan sendirinya bisa meningkatkan value dalam arti yangluas ke depannya dan akan pula berdampak positif di bidang ekonomi kita, baik dari sisi pariwisata, ataupun mungkin nilai jual (sesuai dengan peraturan pemerintah) dari semua jenis hewan yang ada di Negara kita yang biasanya negara lainpun berkeinginan untuk memilikinya bahkan melestarikannya.

Pemberbanyakan tempat-tempat penangkaran pengembangbiakan hewan tersebut bisa dilakukan oleh pemeintah sendiri, atau juga bisa bekerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta, bahkan mungkin juga kerja sama pemerintah kita dengan perserikatan bangsa-bangsa ataupun organisasi fauna di dunia internasional. Tidak menutup kemungkinan hal tersebut diatas diberlakukan juga pada jenis flora yang ada di negara kita ini. Tidak bisa kita bayangkan besarnya devisa yang akan kita raih bila sector kekayaan fauna kita bisa mendatangkan begitu banyak turis mancanegara.

Dengan wacana tersebut marilah kita berupaya untuk lebih peka dan berkontribusi aktif untuk turut serta memelihara pelestarian flora dan fauna yang berlimpah keanekaragamannya dan yang telah dianugrahkan oleh Sang Maha Pencipta pada negara kita ini ( sebagai rasa syukur PadaNYA) demi kebaikan bangsa kita sendiri pada khususnya dan alam bumi inio pada umunya.

By. Irawan.

Readmore »»

KEMACETAN DI JAKARTA, SOLUSINYA ?

Jakarta, pusat dari segala pemerintahan dan perekonomian Indonesia. Hampir semua kebijakan berasal dari ibu kota ini. Sampai akhir tahun 2010 ini, Jakarta mulai mengalami dilema yaitu masalah kemacetan lalu lintas. Pihak pemerintahan dan aparatur negara terus bekerja keras dan banyak melakukan pembenahan. Disatu sisi memang memberikan hasil dan dampak positifnya, tetapi di sisi lain terkendala oleh semakin bertambahnya penduduk Jakarta, perkembangan kesibukan kegiatan perekonomian dan pemerintahannya, juga jumlah kendaraan bermotornya yang semakin bertambah. Ini juga bisa terjadi pada kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Dalam masyarakat kita beredar berbagai wacana ataupun persepsi untuk memberikan pandangan bagaimana membantu Jakarta yang begitu kompleksnya dengan segala hambatan di segi kemacetan lalu lintasnya. Ada beberapa masyarakat Indonesia yang berwacana bahwasannya :

  • di Jakarta perlu di bentuk jalan-jalan alternative yang tidak perlu lebar dan satu arah
  • ada juga pendapat yang mengatakan Jakarta perlu membangun tempat parkir di luar pusat keramaian . dan yang boleh berlalulintas di jalan-jalan besar (jalan protokol /jalan-jalan utama) pusat kota hanya kendaraan angkutan umum, sepeda ontel, kendaraan aparatur pemerintahan dan keamanan, juga kendaraan social.
  • Ada yang berpendapat untuk membagi waktu jam masuk kerja kantor antar area tertentu (tersegmentasi) dengan cara beberapa area dimulai dengan jam kantor lebih awal, sedang area –area selanjutnya diberlakukan jam masuk kantor yang berbeda, begitu pula dengan waktu kepulangannya.
  • Ada yang berpendapat untuk mengoperasikan atau memberdayagunakan sungai-sungai di Jakarta digunakan sebagai sarana alat transportasi (dengan alat angkutnya) atau juga di bangun angkutan layang di pinggiran mengikuti alur sungai.
  • Bahkan ada yang berpendapat mendirikan lagi bangunan kantor pemerintahan di pinggiran kota, dan untuk bangunan kantor yang telah berdiri di pusat kota dijadikan kantor-kantor pemerintahan kedua (pembantu) agar kesibukan pemerintahan bisa merata.
  • Atau mungkin gabungan atau kombinasi dari beberapa pendapat diatas.

Di tengah semakin kompleksnya dan padatnya penduduk Jakarta, kita memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap pemerintahan dan aparatur DKI Jakarta yang selalu bekerja keras demi memperbaiki Jakarta menjadi kota lebih baik, damai, sejuk, berkembang dan maju. Semoga Jakarta menjadi ibu kota negara yang semakin baik.

By. Irawan.

Readmore »»

TERNAK JANGKRIK PELUANG USAHA YANG PROSPEK.


Ukuran kandang penangkaran Panjang kira-kira : 1,5 m.

Lebar : 75 cm.

Tinggi : 75 cm.

Bahan-bahan yang diperlukan : - Kertas Kardus, kayu reng, lem kayu, kuas besar, steples besar, isolasi kertas dan plastic besar, kawat ram halus ( menghindari cecak dan hewan pemangsa lainnya) semen, bak plastic air di alas kayu untuk mencegqah semut dan hewan lainnya.

- Kain halus lembab basah untuk tempat telur.

- Makanan Jangkrik : Foor / pellet halus ( jangkrik anakan), sayur-sayuran (sayur-sayur sisa).

- Ranting-ranting, daun pisang kering

.

  • Setelah frame atau ragangan kayu telah terbentuk, tempelah dengan kertas kardus, bentuklah sedemikian sesuai gambar, setelah itu lapisi dengan lapisan semen campur silikon dioleskan dengan kuas hingga kering , untuk dasar berilah pasir kering campur sedikit kapur untuk mengurangi keasaman,dengan tebal lebih kurang 1 cm saja.Lampu yang masuk ke dalam kandang untuk memberikan kehangatan pada jangkrik agar suhu tubuhnya terjaga, tetap gemuk, cepat besar dan mengurangi terbentuknya jamur.
  • Indukan jantan berbanding 1 : 15/20 ekor dengan betina. Setelah bertelur, pisahkan indukan dari telurnya
  • Lampu 5.Watt, dari alas kira-kira 50cm

Selamat mencoba dan semoga sukses, amin. Mohon maaf bila masih terdapat kekurangan pada tulisan diatas.

By. Irawan.

Readmore »»

SIFAT KOSUMERISME YANG BERLEBIHAN

Karakter seperti ini dipunyai oleh kebanyakan masyarakat kita, terutama oleh mereka –mereka yang sedang mendapatkan kelebihan rejeki/materi, ataupun yang memang sudah terbiasa dengan keinginan yang berlebihan atau dengan kata lain mereka-mereka dari tingkatan ekonomi menengah keatas. Sedangkan untuk masyarakat miskin atau yang pendapatannya di bawah standart rata-rata perkapita per bulan, cenderung untuk tidak bersifat konsumerisme, karena mereka lebih memikirkan makan ketimbang memenuhi kebutuhan yang lain. Mereka berpikir mempertahankan hidup lebih penting ketimbang menikmati hidup. Bagi mereka apa yang ada pada saat ini adalah anugrah yang disyukuri dan untuk esok adalah harapan yang harus diperjuangkan. Lain halnya dengan orang yang berpenghasilan lebih, kecenderungan kebingungan untuk membelanjakan uangnya tiap hari seringkali mengesampingkan nilai kepentingan / nilai kegunaan dari sesuatu yang mereka beli.

Konsumerisme tersebut bukan hanya sebatas pada barang atau benda saja tetapi juga pada bidang kepuasan bathiniah atau juga pada sesuatu hal yang bersifat untuk meningkatkan nilai penampilan atau image. Budaya untuk berkonsumtif kadang dapat mengalahkan keinginan untuk hidup berhemat bahkan mungkin juga untuk berpola hidup sehat.

Kata konsumerisme yang berlebihan didasarkan akan rasa keingainan yang teramat besar untuk melakukan pembelian, penggunaan pada barang-barang ataupun hal-hal yang sebenarnya bila dipikir-pikir ulang kita tidak begitu memerlukannya. Sifat yang demikian ini biasanya timbul untuk mengisi waktu luang, jaminan social yang dirasa sudah berlebih baik untuk saat itu ataupun masa yang akan datang, menghilangkan kejenuhan atau permasalahan yang sedang dihadapi untuk sesaat, ataupun yang lebih tidak baik lagi adalah sudah menjadi watak dasar / basic karakter untuk memiliki barang atau sesuatu hal lebih dari beberapa buah tau beberapa hal dengan nilai kegunaan yang sama.

Pada dasarnya mereka ingin bahagia pada saat itu, yang sebenarnya jika di kaji ulang secara logika, kebahagiaan bukan hanya didapat dengan melengkapi atau memnuhi segala kebutuhan yang talah terpenuhi atau belum terpenuhi, tetapi kebahagiaan juga bisa diraih dengan membahagiakan orang-orang lain meski sedikit, dan kalau bisa dengan lebih banyak, dengan yang demikian ini kebahagiaan bathin kita juga akan terpenuhi bahkan bisa teraasa teramat lama. Pengalihan sifat konsumerisme juga bisa dilakukan dengan mencoba berinvestasi secara kecil-kecilan (yang tidak beresiko besar), atau mungkin juga sifat konsumerisme tersebut dijadikan bisnis dengan menjual kembali barang yang telah kita beli baik itu secara door to door, via friends ataupun disediakan outlet/tempat khusus, tetapi yang demikianm ini biasanya beresiko pada pertimbangan untung dan rugi dan harus melaui proses belajar dan berkonsultasi dengan para ahli di bidang tersebut.

Jadi sebenarnya untuk menghambat rasa konsumerisme tersebut sebaiknya kita berpikir dan berpikir dahulu tentang nilai kegunaannya untuk jangka pendek atau jangka panjang atau juga dengan membayangkan atau menghayalkan dahulu seolah-olah barang atau sesuatu hal itu telah kita dapat/peroleh kemudian kita cermati apa dan bagaimana nilai kegunaannya, lebih banyak manfaatnya, sedikit manfaatnya atau bahkan tidak bermanfaat sama sekali. Cobalah untuk membelanjakan uang anda pada hal-hal yang tepat dan berguna, misalnya buku, atau berinvestasi ke atas yang bersifat amal atau charity. (sebaik-baik manusia adalah manusia yang berguna pada orang-orang lain)

By. Irawan.

Readmore »»

IDE-IDE WIRA USAHA KREATIF YANG DIDAPAT DARI BERBAGAI SUMBER MEDIA MASA, BAIK MEDIA CETAK, ELEKTRONIK ATAUPUN MEDIA ON LINE.

Beberapa informasi ide-ide kreatif berwirausaha yang dapat penulis kumpulkan adalah sbb:

- TAS JINJING berbahan anyaman plastic, Rajutan pelepah daun pisang, Kain percah, kain goni, potongan kain jeans, kain blaco ataupun gabungan kulit hewan.

Kombinasi untuk mempermanis ide diatas adalah dengan : hiasan dari biji-bijian yang ditempelkan, lukisan atau batik, guntingan kain percah dengan motif boneka dan tumbuhan, batok kelapa, bamboo, kayu, dsb.

- MINIATUR, bisa berupa miniature : hewan, rumah adat, sangkar, alat musik, alat olah raga, rombong jualan, perahu, mobil dan motor, furniture, alam atau kolam, bunga, dsb.( bahan perekat : lem bakar, resin, lem kayu, dsb)

Bahan yang bisa digunakan dari : bamboo, kayu, batok kelapa, rotan, kerang laut, batu-batuan kerikil, kertas bekas, dsb

.

- PIRING HIAS, bisa dari piring kaca atau beling, cobek/cowek (kayu, batu), tanah liat, pasir yang dibentuk piring bercampur resin, dsb.

Modifikasi hiasannya berupa hiasan berbentuk Kaligrafi, pemandangan alam, gambar perahu-gembala, bunga, boneka/kartun, yang berbahan dari : Cat Opaque Coates, Cat Transparent Vetro atau timbul cat acrylic, tempelan pasir berwarna, pecahan batok kelapa, serbuk kayu, biji-bijian, kerikil warna, dsb. .( bahan perekat : lem baker, resin, lem kayu, dsb)

- GENTONG KOLAM IKAN, Bahan : gentong yang dipecah sisi sampingnya dengan ukuran lebar lobang 1/3 ukuran utuh. Bahan tambahan : pecahan batu bata, genteng, batu kerikil, semen, tumbuhan air alami atau plastic, pompa air kecil, ikan hias kecil, bola lampu kecil, cat warna alami.

Model yang bisa diterapkan didalamnya adalah : kolam ikan air terjun berlapis, jembatan dsb. .( bahan perekat : lem baker, resin, lem kayu, dsb)

- MODIF BUSANA MUSLIM. (meningkatkan nilai jual). Bahan barang jadi ataupun setengah jadi busana muslim polos yang dilukis dengan cat timbul acrylic (kental), dengan bentuk batik, grafis abstrak atau campur dan diletakkan pada posisi yang artistic unic dan tidak umum di busana muslim tersebut.

- GANTUNGAN KUNCI. Berbahan dan terbentuk dari cetakan resin yang di dalamnya dapat diisi hiasan dari model clay (semacam malam), hewan-hewan kecil (serangga, ikan,dsb), daun-daunan, tumbuhan kecil-kecil, goresan-goresan warna, dsb.

- LAMPU GANTUNG, LAMPU DUDUK, LAMPU DINDING. Berbahan kayu, bamboo, batok kelapa, pecahan kaca, rangkaian biji-bijian, rangkaian kulit kayu, rajutan abstrak rotan, rangkaian daun-daunan yang dilapisi resin, bola lampu, kabel, dsb.

- GELANG, CINCIN DAN KALUNG. Berbahan : untaian modif bamboo, batok kelapa, tulamg, batu alam, biji-bijian, tulang hewan, rotan, resin, dsb.

- BINGKAI PIGURA, JAM DUDUK, TEMPAT FULPEN. Berbahan : kayu, pasir warna, kerang laut, daun-daunan kering, batok kelapa, bamboo, rangkaian batu kerikil, rotan, serbuk kayu, kertas bekas, dsb.

Semoga ide-ide kreatif untuk ber-wirausaha tersebut diatas bisa menambah wacana dan memberikan manfaat bagi para pembaca, dan tentunya ide-ide tersebut harus dilakukan dengan sabar, tlaten, ulet dan usahakan dengan menggunakan bahan-bahan bekas terlebih dahulu, selamat mencoba dan semoga sukses, amin.

Sumber wacana : berbagai sumber.

Readmore »»