Sabtu, 15 Agustus 2009

HOBI MENANGKAR BURUNG/UNGGAS / POULTRY


Sebenarnya hobi menanggkar burung/unggas bukanlah hanya sekedar hobi yang berbasic pada rasa kesukaan atau atau bisa dikatakan kekaguman untuk menikmati keunikan atau keindahan dari suara dan bentuk burung/unggas (satwa) tersebut saja, tapi juga bisa menjadi kegiatan yang menguntungkan dan mengandung value nominal/komersil bila ditekuni dan dikembangkan.
Kegiatan hobi seperti ini memang gampang-gampang susah. Gampangnya, kita hanya tinggal mengimplementasikan, menyesuaikan atau mengembalikan logika kehidupan alami ( di alam liar) dari suatu tiap jenis burung/unggas tersebut, dan susahnya, pertama bila tangkaran kita terjangkit penyakit atau terkena wabah penyakit.
Karena penyakit pada unggas biasanya gampang sekali menular pada burung/unggas-unggas yang lain dan yang kedua, untuk menangkar kita butuh tempat yang luas dan permanent, serta yang ketiga, kita harus sering melihat perkembangan tangkaran kita (minimal kita harus memperhatikannya tiap hari sekali).
Sebenarnya secara logika, suatu jenis burung/unggas bisa berkembang biak bila :
1. Ada pasangan yang sesuai dan cocok ( dalam masa reproduksi dan masa produktif).
2. Burung/unggas merasa familiar/wellcome dan merasa tenang atau cocok dengan tempat tanggakarannya ( ex : antara satu tangkaran dan tangkaran lainnya tidak bisa saling terlihat, terdapat air yang mengalir, dsb)
3. Selalu terpenuhi kebutuhan makanan dan minumannya. Mulai dari makanan-makanan / foods yang kaya kandungan proteinnya sampai pada benda yang membantu proses peleburan pencernaannya, sebagai misal kerikil-kerikil kecil.
Untuk mewujudkan 3 hal tersebut diatas, kita perlu dan harus banyak referensi dengan membaca mencari-cari wacana tentang dunia alami dari tiap burung atau unggas tersebut. Misalnya sebagi contoh jenis burung perkutut, untuk jenis burung ini mengharuskan kita untuk mengetahui bagaimana ekosistem yang cocok dan baik bagi jenis tersebut (yang tentunya bisa kita dapatkan dari buku-buku tentang kehidupan burung perkutut di alam liar) tentang bagaimana burung perkutut itu tiba masa untuk berbiak dan apa-apa yang dibutuhkan burung tersebut untuk mau berkembang biak. Tentunya pengetahuan / knowledge tersebut tidak lepas dari hal-hal yang berhubungan dengan makanannya, model/bentuk sanggakarnya, sampai pada sifat/karakter jenis burung tersebut saat akan bertelur sampai saat setelah telur tersebut menetas dan bagaimana cara sepasang burung tersebut membesarkan anak-anaknya.
Dengan panduan atau tutorial kehidupan tiap jenis fauna/burung/unggas yang kita dapatkan dari buku-buku bacaan yang kita baca, akan membimbing kita untuk tidak salah langkah, dan bisa meminimal resiko kerugian nominal ( pemborosan dalam hal kekeliruan makanan, tempat tangkaran ataupun resiko penyakit), kita akan lebih bisa membuat suatu sarana dan prasarana tempat tanggakaran yang mirip atau hampir mempunyai kesamaan lingkungan, bentuk dan sifat seperti pada keadaan di alam bebas. Dengan nuansa yang memiliki kemiripan karakter lingkungan seperti aslinya / nature akan memungkinkan burung/unggas kita lebih cepat merasa nyaman dan berakibat bisa mempercepat masa reproduksi.
Semoga wacana sederhana tentang menangkar burung/unggas ini bisa memberikan sedikit tambahan resourses/sumber wacana dan materi bagi kita yang ingin atau telah hobi dengan dunia fauna khususnya burung/unggas.
By. Irawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar